6 Tahun Pacaran Beda Keyakinan, Perpisahan Menjadi Jawaban Dari Allah SWT

Sementara, setiap saya mencoba membicarakan masalah keyakinan dengannya, dia selalu berubah menjadi sedih, menjadi bingung dan sering berusaha mengalihkan arah pembicaraan kami. Sampai akhirnya pun saya terlena dan semakin terbuai dengan kebahagiaan sesaat itu. Saya selalu memaklumi betapa dia sangat stres ketika saya mengajukan pertanyaan mengenai perbedaan keyakinan yang kami miliki. Tapi di lain sisi, saya pun merasa bimbang dengan masa depan saya dengannya. Masing masing dari kami tetap berpegang teguh pada keyakinan kami, padahal usia kami sudah menginjak hampir 29 tahun saat itu. Sungguh masa-masa kritis bagi seorang perempuan akan masa depannya.

Hubungannya dengan keluarga saya cukup baik, setiap Lebaran dia selalu berkunjung ke rumah saya, begitu pula ketika natal tiba, saya bergantian berkunjung ke rumahnya, bercengkrama dengan kedua orang tua dan adiknya. Yah, mungkin langit sudah berkehendak. Ayah saya murka dan semakin mencecar dia tentang rencana masa depannya bersama saya. Saya memahami sikap ayah saya, sebagai seorang ayah, tentu beliau cemas memikirkan masa depan anak gadisnya.. Ayah saya mempersilahkannya untuk masuk agama saya atau mengakhiri hubungan dengan saya.

Ayah saya pun mulai melarang keras saya untuk berhubungan lagi dengannya. Ketika dia dicecar berbagai pertanyaan oleh ayah saya, jawabannya sungguh tidak jantan. Saya pun mulai sedikit tersadar akan hal itu, seseorang yang selama ini saya yakini mencintai saya dengan sepenuh jiwa raga, yang selama ini saya yakini akan berjuang demi kebahagiaan kami berdua, ternyata hanya mampu mengatakan belum tahu dan belum bisa memutuskan arah keyakinannya. Apa saja yang dipikirkannya selama enam tahun hubungan ini? Enggan memutuskan saya tetapi enggan pula menerima konsekuensi untuk memeluk keyakinan saya agar kami dapat bersatu.

Seketika itu pula saya terhenyak. Beberapa waktu setelah pembicaraan dengan ayah saya berlalu, saya memutuskan untuk berpisah dengannya. Sedih tentu saja, sungguh sangat sedih. Keputusan yang sangat berat untuk saya lakukan. Sungguh saya merasa kecewa yang teramat sangat terhadapnya. Betapa sakit hati saya mendapati kenyataan bahwa orang yang sangat saya kagumi, sangat saya cintai, sangat saya nantikan dengan kesabaran selama 6 tahun, ternyata tidak memperjuangkan saya sama sekali.

Saya mulai membenci dia, menghapus semua foto kebersamaan saya dengannya, mengutarakan kekecewaan saya terhadapnya, betapa mudahnya dia menyerah begitu saja. Dunia saya seakan berputar dan berbalik 180 derajat. Tetapi saya yakin ini bentuk rasa kasih sayang Allah kepada saya. Allah tidak ingin saya tersesat lebih jauh lagi. Selama ini saya sudah melupakan-Nya. Tidak beribadah kepada-Nya, karena terlalu terbuai dengan asmara yang semu dan tanpa pernah saya menyadari bahwa Allah lah pemilik skenario yang sebenarnya dalam kehidupan ini.

Pada waktunya Allah memisahkan saya dengan seseorang yang ternyata tidak baik untuk saya. Sungguh sangat sulit untuk menerima dan memahami bentuk kasih sayang Allah yang seperti itu. Tetapi begitulah hidup ini, terkadang apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Allah. Saya pun mulai memperbaiki diri sejak saat itu.

Dua bulan selepas perpisahan kami, dia sudah memiliki kekasih baru. Betapa mudahnya. Ketika saya masih tertatih untuk menata perasaan dan hati saya yang hancur berkeping-keping karena dia, ternyata dia sudah berbahagia dengan yang lain. Ya Allah...sungguh begitukah hati seorang laki-laki?

Ya, hikmah yang luar biasa besar bagi saya telah dipisahkan dengan orang seperti dia. Saat ini, sudah 9 bulan perpisahan kami, tapi rasa sakit itu masih begitu nyata menusuk hati saya. Sesekali luka itu kembali menganga. Mungkin air mata saya sudah kering, tetapi isak tangis itu masih tersimpan di hati saya.

Alhamdulillah, Allah memberikan kasih sayang-Nya yang luar biasa kepada saya, sudah 4 bulan ini saya memutuskan berhijab dan berusaha untuk terus dan terus memperbaiki diri. Sungguh butuh keberanian yang besar bagi saya. Dari yang dulunya suka berpakaian model dress ketat dan pendek, hingga sekarang saya menutup seluruh aurat dengan pakaian dan hijab.

Sungguh, skenario Allah sangat luar biasa.

Di Ramadan kali ini, semoga Allah berkenan mempertemukan saya dengan jodoh terbaik untuk saya. Agar hati saya menjadi tentram dan damai. Segala rasa sakit yang masih menghujam di relung hati, biarlah waktu yang akan menyembuhkan. Karena jika sesuatu memang tidak ditakdirkan untuk menjadi milik kita, sampai kapanpun tidak akan pernah kita miliki.

Saya percaya dan yakin, selepas kesabaran dan kesakitan yang saya alami, seseorang telah dengan manisnya menanti saya. Mungkin belum hari ini, tapi bisa jadi segera. Semoga.

Sumber : http://www.vemale.com/inspiring/lentera/83997-6-tahun-pacaran-beda-keyakinan-perpisahan-menjadi-jawaban-dari-allah-swt.html

[1] [2]

19 Responses to "6 Tahun Pacaran Beda Keyakinan, Perpisahan Menjadi Jawaban Dari Allah SWT"

  1. Semoga Allah segera mempertemukan jodoh yg terbaik baginya.
    Amiin.

    BalasHapus
  2. Ya ALLAH kisah nya sama dengan yang kurasakan sekarang ini,,,,smoga ALLAH memberi hidaya bagi kaum nya,,,,amin,,,

    BalasHapus
  3. Sy punya cerita yg sama... tp sygnya sy blm move on.. mdh2an sy segera dberi hidayah spt anda...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa yah.. saya doain semoga bisa.. dan saya sudah bisa dan menikah dengan wanita lain yg merubah saya menjadi seorang muslim..

      Hapus
  4. Amin smoga kamu dapet jodoh yang menjadi pilihan yang baik untuk menjadi imam buat kamu

    BalasHapus
  5. Subhanallah semoga kisah mu menjadi cermin bwat masuk surga, & mendaptkan jodoh yg lebih baik dan soleh, amien

    BalasHapus
  6. Tuhan tdk akan di perjual belikan hanya karn cinta..

    BalasHapus
  7. Tuhan tdk akan di perjual belikan hanya karn cinta..

    BalasHapus
  8. jika sesuatu memang tidak ditakdirkan untuk menjadi milik kita, sampai kapanpun tidak akan pernah kita miliki.
    Jalani hidup dengan yang benar, udah itu aja :D

    BalasHapus
  9. subhanallah,insyaallah hanya dengan berjalan ny waktu anda bisa menemukan jodoh yg di ridoi aliah

    BalasHapus
  10. Masukkan komentar Anda...
    takdir kita sudah tertulis dalam lauh mahfuzh.sebelum Allah menciptakan kita..

    BalasHapus
  11. Masukkan komentar Anda...
    Amiin

    BalasHapus
  12. Keyakinan seseorang tdk akan pernah Mudah berganti hanya karena diminta...keyakinan seseorang bisa beralih ketika seseorang itu yg merasakan...salah apabila kita menanyakan,atau meminta org lain untuk meyakini keyakinan kita

    BalasHapus
  13. kalau sudah berumur sebaiknya membina hubungan dengan yang seiman, jgn hanya nafsu semata

    BalasHapus
  14. semoga anda dapatkan apa yang seharusnya

    BalasHapus
  15. Kamu tahu yang lebih baik. Akupun tahu apa yang lebih baik untukku. Sama-sama belajar saja kita dari pengalaman yang sudah pernah kita lewati.

    BalasHapus
  16. Pada akhirnya kamu akan tahu yang lebih baik untukmu. Aku juga begitu. Sama-sama belajar saja dari pengalaman masing-masing yang pernah kita lalui.

    BalasHapus
  17. Kisahnya saat ini sedang saya alami...
    sama persis dengan saya...

    BalasHapus